Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menuntut mahasiswa memiliki keterampilan wirausaha dan digital yang memadai agar mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan masih adanya keterbatasan pemahaman mahasiswa dalam aspek tersebut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan digital mahasiswa sehingga lebih siap dalam melaksanakan program PMM. Metode pelaksanaan dilakukan melalui workshop intensif selama dua hari, yaitu pada tanggal 8–9 Agustus 2025, dengan peserta 25 mahasiswa. Hari pertama difokuskan pada entrepreneurship skills (ide usaha, analisis SWOT, Business Model Canvas, dan business plan), sedangkan hari kedua pada digital skills (pemanfaatan media sosial, e-commerce, dan AI untuk branding serta promosi usaha). Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemahaman mahasiswa berdasarkan perbandingan pretest dan posttest. Peserta dengan kategori sangat memahami meningkat dari 30,6% menjadi 76,3%, sementara kategori tidak memahami dan sangat tidak memahami menurun hingga 0%. Dengan demikian, kegiatan ini terbukti efektif dalam meningkatkan soft skill dan hard skill mahasiswa, serta menjadi fondasi penting untuk keberhasilan pelaksanaan PMM yang lebih berdampak pada masyarakat.
Program pengabdian masyarakat di Desa Kaduara Barat berhasil meningkatkan kemandirian ekonomi remaja melalui pelatihan kewirausahaan dan keterampilan digital. Kegiatan ini mampu menjawab permasalahan rendahnya soft skill dan hard skill dengan peningkatan rata-rata 65% pada aspek kewirausahaan dan 70% pada keterampilan digital. Dampaknya, terbentuk empat kelompok usaha remaja dengan produk unggulan berbasis potensi lokal yang mampu menghasilkan rata-rata Rp3–7 juta per bulan, serta meningkatkan pendapatan individu Rp50.000–100.000 per hari. Selain itu, desa memiliki website, profil, dan buku potensi desa yang memperkuat promosi digital. Program ini menunjukkan bahwa pemberdayaan remaja melalui pendekatan terintegrasi dapat mendorong kemandirian ekonomi, mengurangi pengangguran, dan memperkuat kolaborasi desa–kampus untuk pembangunan berkelanjutan.
Desa Kaduara Barat, Pamekasan, Jawa Timur, memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah namun dihadapkan pada tantangan tingginya angka pengangguran di kalangan remaja. Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) hadir sebagai inisiatif strategis untuk mengatasi permasalahan ini melalui pendekatan inovatif. Tujuan PMM ini adalah meningkatkan kemandirian remaja supaya bisa berpenghasilan sehingga mereka tidak menjadi beban keluarga. Metode Pelaksanaan PMM mengimplementasikan "Sekolah Rakyat Berbasis Vokasi", sebuah pelatihan intensif selama 120 Jam Pelatihan dengan fokus pada entrepreneur skills dan digital skills. Mitra pelaksamaam PMM adalah Kelompok Karang Taruna dan Remaja Masjid Al-Falah di Desa Kaduara Barat yang sebelumnya tergolong non-produktif. Hasil PMM menunjukkan bahwa 30 remaja sudah mampu membuat produk, mampu menjual produk dan sebagian dari mereka mampu memiliki toko online. Hasil PMM telah mampu meningkatkan kemandirian remaja di Desa Kaduara Barat, 45% remaja sudah memiliki penghasilan antara 300-1juta per bulan, 35% sudah memiliki pengasilan diatas 1jt sampai 2jt, dan 20% sudah berpenghasilan diatas 2 juta. Oleh karena itu, Sekolah Rakyat berbasis Vokasi telah terbukti mampu menciptakan kemandirian kepada para remaja dengan memberikan keterampilan kewirausahaan dan keterampilan digital.